Search

Content

Friday, January 11, 2013

Jenis Paragraf dan Pengembangan Paragraf (Silogisme, dll)


 


Sumber gambar dari SINI


I. JENIS-JENIS PARAGRAF
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf terdiri atas:
1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan dimulai dengan pernyataan umum, kemudian menuju ke penjelasan-penjelasan khusus.

2. Paragraf  induktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Adapun paragraf induktif diawali dengan penjelasan-penjelasan khusus, dan diakhiri dengan pernyataan umum.

3. Paragraf deduktif-induktif (campuran)
Paragraf deduktif-induktif (campuran) merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf sekaligus. Kalimat utama yang terletak di akhir paragraf bersifat menegaskan kalimat utama yang ada di awal paragraf.

4. Paragraf naratif/deskriptif
Paragraf naratif merupakan paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Semua kalimatnya merupakan kalimat penjelas dengan gagasan utamanya tersirat pada kalimat-kalimat tersebut. Jenis paragraf ini umumnya dijumpai pada karangan-karangan naratif (memaparkan peristiwa secara berurutan sesuai alur tertentu) atau karangan deskriptif (menjelaskan seolah-olah dengan panca indera dan perasaan).

5. Paragraf ineratif
Paragraf ineratif merupakan paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf. Kalimat-kalimat yang berada pada awal paragraf seakan merupakan pengantar untuk menuju puncak (kalimat utama di tengah). Setelah kalimat utama diketahui, penulis masih menambahkan kalimat-kalimat penjelas lagi.



Berdasarkan isinya, paragraf terdiri atas :
1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan paragraf yang berisi cerita, peristiwa, tokoh, alur, konflik, hingga penyelesaiannya (layaknya sebuah karangan narasi).

2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang berisi penjelasan, pernyataan, atau pemaparan yang dapat memperluas pengetahuan pembaca. (Contoh: paragraf mengenai membaca intensif)

3. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan paragraf berisi pendapat yang disertai dengan pembahasan logis dan diperkuat dengan berbagai fakta sehingga pendapat itu dapat dipertanggungjawabkan.

4. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi merupakan paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang-orang tertentu, kelompok, atau masyarakat mengenai sesuatu hal. Agar hal yang disampaikan tersebut dapat mempengaruhi orang lain, seyogianya juga disertai penjelasan dan fakta jika diperlukan.

5. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan paragraf yang berisi tentang pengalaman sesuatu yang dilihat, dirasa, didengar, dialami, dan sebagainya sehingga dapat membuat pembacanyanya seolah-olah melihat, merasa, mendengar, serta mengalami apa yang dipaparkan.


II. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
Berikut ini merupakan pola-pola pengembangan paragraf, yakni:
1. Pengembangan paragraf deduktif
Pengembangan paragraf deduktif adalah pengembangan paragraf yang diawali dengan penyajian hal-hal secara umum, disertai pembuktian khusus, dan diakhiri kesimpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, fakta, pendapat yang ebrsifat khusus pula.

2. Pengembangan paragraf induktif
Pengembangan paragraf induktif adalah pengembangan paragraf yang diawali dengan perihal-perihal khusus, dan diakhiri dengan kesimpulan umum. Kesimpulan ini dapat berupa hal umum atas hal-hal yang bersifat khusus.
Pengembangan paragraf induktif ini terdiri atas empat macam:
a. Generalisasi
Generalisasi merupakan pemikiran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala yang bersifat khusus, serupa atau sejenis yang disusun secara logis, dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat khusus.
b. Analogi
Analogi merupakan pemikiran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan, hingga mencapai kesimpulan yang berklaku umum.
c. Sebab-akibat
Sebab-akibat merupakan pemikiran berdasarkan hubungan antargejala yang mengikuti pola sebab-akibat, akibat sebab, atau sebab-akibat-akibat.

3. Pengembangan paragraf deduktif-induktif
Pengembangan paragraf deduktif-induktif (campuran) merupakan pengembangan paragraf dengan memperhatikan kalimat utamanya yang terletak di awal dan di akhir paragraf sekaligus. Kalimat utama yang terletak di akhir paragraf bersifat menegaskan kalimat utama yang ada di awal paragraf.

4. Pengembangan paragraf ineratif
Pengembangan paragraf ineratif merupakan pengembangan paragraf dengan memperhatikan paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf. Kalimat-kalimat yang berada pada awal paragraf seakan merupakan pengantar untuk menuju puncak (kalimat utama di tengah). Setelah kalimat utama diketahui, penulis masih menambahkan kalimat-kalimat penjelas lagi.

5. Pengembangan paragraf deskriptif atau naratif
Pengembangan paragraf deskriptif atau naratif merupakan pengembangan paragraf dengan acuan paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh kalimat. Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Semua kalimatnya merupakan kalimat penjelas dengan gagasan utamanya tersirat pada kalimat-kalimat tersebut. Jenis paragraf ini umumnya dijumpai pada karangan-karangan naratif (memaparkan peristiwa secara berurutan sesuai alur tertentu) atau karangan deskriptif (menjelaskan seolah-olah dengan panca indera dan perasaan).

6. Pengembangan Paragraf Perbandingan dan Pertentangan
Perbandingan dan pertentangan sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda, tetapi erat hubungannya sehingga dapat ditampilkan bersama dalam sebuah paragraf.
Perbandingan merupakan pernyataan mengenai kemiripan dan bahkan persamaan, sedangkan pertentangan merupakan pernyataan mengenai ketidakmiripan dan bahkan perbedaan.
Apabila kita membandingkan, maka kita menulis mengenai persamaan, sedangkan jika mempertentangkan, maka kita menulis mengenai perbedaan.

7. Pengembangan Paragraf terkait Silogisme
Silogisme ialah cara berpikir yang umumnya terdiri atas premis umum, premis khusus, dan simpulan.
Silogisme terbagi atas empat macam, yakni:
a. Silogisme Kategorial
Yakni silogisme yang semua pernyataan merupakan kategori. Pernyataan yang mendukung silogisme disebut dengan premis. Premis dibedakan menjadi premis mayor (premis yang menjadi predikat), dan premis minor (premis yang menjadi subjek).
Contoh:
Premis Mayor : Semua makhluk hidup memerlukan udara.
Premis Minor : Hewan adalah makhluk hidup.
Simpulan : Hewan membutuhkan udara.
b. Silogisme Alternatif
Yakni silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berupa penyataan alternatif. Pernyataan alternatif, yakni maksudnya apabila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Premis Mayor : Ular berada di luar kandang atau di dalam kandang.
Premis Minor : Ular berada di luar kandang.
Simpulan : Jadi, ular tidak berada di dalam kandang.

c. Silogisme Hipotesis
Yakni silogisme yang terdiri atas premis mayor yang menyatakan kondisi. Apabila premis minornya membenarkan kondisi tersebut, maka simpulannya membenarkan konsekuennya. Bila premis minornya tidak membenarkan kondisi, maka simpulannya tidak membenarkan konsekuen pula.
Contoh:
Premis Mayor : Apabila tidak ada uang, manusia sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Premis Minor : Uang tidak ada.
Simpulan : Manusia akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
d. Silogisme Entimen
Yakni silogisme yang dipendekkan, yakni yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan. Silogisme entimen ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan.
Contoh:
Premis Minor : Dita adalah wanita.
Simpulan        : Dita akan dapat melahirkan.
Protected by Copyscape Unique Content Check




Theme images by nicolecioe. Powered by Blogger.
Dear lovely readers, I am so sorry that you can not copy and then paste what I posted in this blog. I hope you understand about it, for all the hard work I put in writing those postings. But if you really need some contents of what I've posted, you can contact me then via 'Contact Me' 's menu. Thank you for your sincere understanding. Happy reading and learning! :)