Search

Content

Friday, January 11, 2013

FRASA



  
sumber gambar dari SINI

I. PENGERTIAN FRASA
Frasa merupakan kelompok kata yang tidak melampaui batas fungsi subjek dan prefikat. Artinya, frasa hanya dapat menduduki satu jabatan dalam kalimat.
Contoh:
Ibu saya akan berangkat ke pasar.
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yakni:
1. Ibu saya (frasa 1)
2. Akan berangkat (frasa 2)
3. Ke pasar (frasa 3)


II. UNSUR INTI FRASA
Unsur inti frasa merupakan unsur utama atau unsur pokok yang diterangkan (D). Unsur inti frasa ini merupakan bagian yang tidak dapat dihilangkan, dan hanya terdiri atas satu kata.
Contoh:
(1) baju hijau
Baju adalah D (diterangkan)
Hijau adalah M (menerangkan)
Unsur inti frasa baju hijau adalah baju, karena baju yang diterangkan, sedangkan hijau hanya menerangkan bahwa baju yang dimaksud berwarna hijau, bukan berwarna lain.
Untuk membuktikan bahwa unsur inti frasa baju hijau adalah baju, coba perhatikan kalimat-kalimat berikut.
a. Kania memakai baju hijau. (berterima)
b. Kania memakai baju. (berterima)
c. Kania memakai hijau. (tidak berterima)
Oleh sebab itu kata yang tidak dapat dihilangkan dari frasa baju hijau adalah baju sehingga unsur intinya adalah baju (D/diterangkan).

(2) sedang makan
Unsur inti frasa sedang makan ialah makan, karena kata yang tidak dapat dihilangkan dari frasa tersebut adalah makan, sedangkan sedang adalah keterangan aspek dan dapat dihilangkan.
Contoh penerapan:
a. Dimitar sedang makan ketika Yuni datang. (berterima)
b. Dimitar makan ketika Yuni datang. (berterima)
c. Dimitar sedang ketika Yuni datang. (tidak berterima)
Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa unsur inti frasanya (D/diterangkan) adalah makan.

Catatan Penting!
1. Jika frasa terdiri atas kata benda + kata benda, unsur intinya (D) adalah kata benda pertama.
Contoh :
istana pasir
Unsur intinya (D) adalah istana.
2. Jika frasa terdiri atas kata benda + kata selain kata benda, unsur intinya adalah kata benda.
Contoh : adik kecil
Unsur intinya adalah adik.
3. Jika frasa berupa frasa panjang yang diawali kata benda, unsur intinya adalah kata benda pertama.
Contoh: bibit pohon mangga pemberian Pak John.
Unsur intinya adalah bibit.

III. JENIS-JENIS FRASA
Jenis-jenis frasa terdiri atas:
a. Berdasarkan sifat atau distribusi unsurnya, frasa terdiri atas:
1) Frasa eksosentris
Yakni frasa yang tidak memiliki inti frasa. Frasa ini berciri selalu diawali dengan kata depan.
Contoh: di bumi, pada anaknya, ke pantai
2) Frasa endosentris
Yakni frasa yang memiliki inti frasa. Frasa ini terdiri atas:
- Frasa endosentris koordinatif, yakni frasa endosentris yang terdiri atas unsur-unsur yang setara. Di antara unsur-unsurnya dapat disisipi kata dan/atau.
Contoh :
kakak adik, suami istri, pembinaan dan pelaksanaan, belajar atau bekerja.
- Frasa endosentris atributif, yakni frasa endosentris yang terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara, karena terdapat unsur inti dan unsur bukan inti (atribut).
Contoh : halaman luas (halaman adalah unsur inti, luas adalah atribut), sedang tidur (sedang adalah atribut, tidur adalah unsur inti)
- Frasa endosentris apositif, yakni frasa endosentris yang atributnya berupa aposisi (keterangan tambahan).
Contoh :
Revi, temanku, sangat rajin.
Revi adalah unsur inti
Temanku adalah aposisi

b. Berdasarkan unsur pembentuknya, frasa terdiri atas:
1) Frasa setara
- Bersinonim, contohnya : aman tenteram, riang gembira
- Berantonim, contohnya : adik kakak, hitam putih, suami istri
2) Frasa bertingkat
- Berpola MD, contohnya : sangat cantik, akan datang, telah ramai
- Berpola DM, contohnya : anak baik, meja kayu

c. Berdasarkan jenis kata pada unsur intinya, frasa terdiri atas :
1) Frasa nomina, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata benda
Contoh : gedung sekolah
2) Frasa verba, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata kerja
Contoh: telah belajar, sedang menyanyi
3) Frasa adjektiva, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata sifat
Contoh: sangat kecil, ramah sekali
4) Frasa adverbia, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata keterangan
Contoh : tadi sore, kemarin malam
5) Frasa preposisi, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata depan
Contoh : di pasar, ke pegunungan

d. Berdasarkan maknanya, frasa terdiri atas:
1) Frasa biasa, yaitu frasa yang maknanya sesuai dengan kata pembentuknya, tidak memunculkan makna baru.
Contoh : televisi berwarna, sudah makan
2) Frasa idiomatis, yaitu frasa yang maknanya bukan seperti pada kata pembentuknya, frasa ini akan memunculkan makna baru
Contoh : kambing hitam, meja hijau


IV. KEAMBIGUAN FRASA
Keambiguan frasa dapat berkaitan dengan frasa idiomatis.
Frasa ambigu merupakan frasa yang memiliki makna ganda. Untuk dapat menentukan makna frasa ambigu, konteks kalimat harus diperhatikan.
Makna frasa ambigu sangat tergantung pada konteks kalimat.
Contoh : kambing hitam, meja hijau.
Frasa kambing hitam dapat bermakna :
(1) Kambing yang berwarna hitam
(2) Orang yang dituduh atau dipersalahkan

Frasa meja hijau dapat bermakna :
(1) Meja yang berwarna hijau
(2) Pengadilan

Makna (1) pada masing-masing frasa adalah makna lugas atau bukan makna baru, makna yang sesuai dengan kata yang membentuknya sehingga frasa dengan makna (1) tersebut merupakan frasa biasa.
Makna (2) pada masing-masing frasa adalah makna baru, makna yang tidak dapat dilihat secara langsung dari kata yang membentuknya sehingga frasa dengan makna (2) merupakan frasa idiomatis.
Protected by Copyscape Unique Content Check




Theme images by nicolecioe. Powered by Blogger.
Dear lovely readers, I am so sorry that you can not copy and then paste what I posted in this blog. I hope you understand about it, for all the hard work I put in writing those postings. But if you really need some contents of what I've posted, you can contact me then via 'Contact Me' 's menu. Thank you for your sincere understanding. Happy reading and learning! :)