sumber gambar dari SINI
Silogisme ialah cara berpikir
yang umumnya terdiri atas premis umum, premis khusus, dan simpulan.
Silogisme terbagi
atas empat macam, yakni:
a. Silogisme
Kategorial
Yakni silogisme yang semua pernyataan merupakan kategori.
Pernyataan yang mendukung silogisme disebut dengan premis. Premis dibedakan
menjadi premis mayor (premis yang menjadi predikat), dan premis minor (premis
yang menjadi subjek).
Contoh:
Premis Mayor : Semua makhluk hidup memerlukan udara.
Premis Minor : Hewan adalah makhluk hidup.
Simpulan : Hewan membutuhkan udara.
b. Silogisme
Alternatif
Yakni silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
berupa penyataan alternatif. Pernyataan alternatif, yakni maksudnya apabila
premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak
alternatif yang lain.
Contoh :
Premis Mayor : Ular berada di luar kandang atau di dalam
kandang.
Premis Minor : Ular berada di luar kandang.
Simpulan : Jadi, ular tidak berada di dalam kandang.
c. Silogisme
Hipotesis
Yakni silogisme yang terdiri atas premis mayor yang
menyatakan kondisi. Apabila premis minornya membenarkan kondisi tersebut, maka
simpulannya membenarkan konsekuennya. Bila premis minornya tidak membenarkan
kondisi, maka simpulannya tidak membenarkan konsekuen pula.
Contoh:
Premis Mayor : Apabila tidak ada uang, manusia sangat
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Premis Minor : Uang tidak ada.
Simpulan : Manusia akan kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
d. Silogisme Entimen
Yakni silogisme yang dipendekkan, yakni yang dikemukakan
hanya premis minor dan simpulan. Silogisme entimen ini jarang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan.
Contoh:
Premis Minor : Dita adalah wanita.
Simpulan :
Dita akan dapat melahirkan.