sumber gambar dari SINI
Aliran Sastra terbagi
atas realisme dan ekspresionisme.
A. Realisme
Dalam realisme, sastrawan akan
melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, teliti, tanpa
dicampuri oleh tafsiran, gagasan, atau wawasan sastrawan itu sendiri.
Realisme terdiri atas
impresionisme, naturalisme, neonaturalisme, dan determinisme.
1. Impresionisme
Impresionisme menceritakan atau melukiskan suatu kesan yang diperoleh
dengan tidak menyalahi inti isinya. Impresionisme melukiskan kesan sesaat dari
hal yang sempat diamati oleh sastrawan.
2. Naturalisme
Naturalisme cenderung melukiskan hal-hal yang dahulu dianggap tabu di mata
masyarakat. Naturalisme berusaha melukiskan kehidupan manusia dengan segala
seluk-beluknya.
3. Neo-Naturalisme
Neo-Naturalisme berusaha mengungkapkan segi positif dari kehidupan manusia,
di samping segi negatifnya.
4. Determinisme
Dalam determinisme dilukiskan bahwa jalan hidup manusia ternyata amat
dipengaruhi oleh nasibnya. Nasib di sini dipengaruhi oleh kondisi masyarakat,
penyakit, darah keturunan, kemiskinan, bencana alam, dan lain-lain.
B. Ekspresionisme
Ekspresionisme mengutamakan pengucapan jiwa sastrawan. Sastrawan akan
mengungkapkan apa yang bergejolak di dalam batin sastrawan itu sendiri.
Ekspresionisme terdiri atas
romantisme, simbolis, idelisme, surealisme, mistisisme, psikologisme, eksistensialisme,
sentimentalisme, fatalisme, pragmatisme.
1. Romantisme
Romantisme berpandangan bahwa rahasia alam tidak cukup dipelajari melalui
otak manusia, tetapi juga melalui intuisi dan perasaan. Romantisme cenderung
diwarnai hasrat terhadap alam yang luas. Kesan romantis muncul dalam suasana
romantisme.
2. Simbolisme
Simbolisme melukiskan sesuatu dengan tidak secara terang-terangan, tetapi
dengan memakai simbol-simbol, sehingga terkadang sukar dipahami maknanya.
3. Idealisme
Idealisme berusaha menguraikan apa=apa yang dicita-citakan. Idealisme
terkadang berkutat pada impian-impian yang terlalu tinggi.
4. Surealisme
Surealisme mengangkat objek-objek dalam mimpi (kehidupan bawah sadar).
Surealisme ingin mengemukakan suatu kenyataan meliputi kesadaran dan
ketidaksadaran.
5. Mistisisme
Mistisisme melukiskan suatu kedekatan jiwa kepada wujud keilahian atau
kebenaran yang laing akhir, melukiskan pengalaman dalam mencari dan merasakan
napas ketuhanan dan keabadian.
6. Psikologisme
Psikologisme mengungkapkan gerak-gerik jiwa dan dunia batin.
7. Eksistensialisme
Eksistensialisme mengungkapkan bahwa manusia membentuk dirinya sendiri sesuai
dengan jalan hidup yang menjadi pilihannya sendiri.
8. Sentimentalisme
Sentimentalisme dipengaruhi perasaan yang berlebihan terhadap sesuatu hal.
9. Fatalisme
Fatalisme mengungkap rasa menyerah pada nasib, dikuasai nasib.
10. Pragmatisme
Pragmatisme berkaitan dengan nilai-nilai praktis, perubahan, berdasarkan
kenyataan.