sumber gambar dari SINI
Klausa, seperti frase,
merupakan kelompok kata. Akan tetapi,
klausa merupakan kelompok kata yang memiliki konstruksi sintaksis yang
mengandung unsur subjek dan predikasi, sedangkan frase tidak. Klausa
belum berintonasi final layaknya kalimat.
Perbedaan antara klausa
dan kalimat adalah:
• klausa tidak berintonasi akhir dan tidak
bertanda baca
• kalimat berintonasi akhir, bertanda baca
titik, tanda tanya, atau tanda seru
Contoh:
• ia datang → klausa
• ketika ia pergi → klausa
• Ia datang. → kalimat
• Ia pergi? → kalimat
• Pergi! → kalimat
Klausa dibedakan menjadi
dua macam, klausa utama dan klausa bawahan.
• Klausa utama adalah klausa yang dapat
berdiri sendiri sebagai kalimat dan isinya sudah dapat kita pahami. Dalam
kalimat majemuk bertingkat, klausa utama berfungsi sebagai inti kalimat.
• Klausa bawahan adalah klausa yang belum
lengkap isinya sehingga klausa itu tidak
dapat berdiri sendiri.
Dalam kalimat majemuk bertingkat atau campuran, klausa ini berkedudukan sebagai perluasan salah satu fungsi kalimat
(fungsi: subjek, objek, pelengkap atau keterangan). Klausa bawahan (subordinatif) yang
menjadi bagian klausa lain juga disebut
klausa sematan.
Tedapat dua cara untuk
menghubungkan klausa dalam kalimat majemuk, yaitu hubungan koordinasi dan subkoordinasi.
Hubungan koordinasi
menghubungkan dua klausa atau lebih
yang masing-masing mempunyai kedudukan yang sama dalam kalimat, sedangkan hubungan subordinasi
menghubungkan dua klausa
yang tidak mempunyai kedudukan yang
sama dalam kalimat. Konjugasi
seperti dan, atau, dan tetapi menghubungkan klausa koordinatif (setara) dan konjugasi seperti bahwa, sesudah dan kalau
menghubungkan klausa subkoordinatif (tidak setara).