sumber gambar dari SINI
I. PENGERTIAN FRASA
Frasa merupakan kelompok kata yang tidak melampaui batas fungsi subjek dan
prefikat. Artinya, frasa hanya dapat menduduki satu jabatan dalam kalimat.
Contoh:
Ibu saya akan berangkat ke pasar.
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa, yakni:
1. Ibu saya (frasa 1)
2. Akan berangkat (frasa 2)
3. Ke pasar (frasa 3)
II. UNSUR INTI
FRASA
Unsur inti frasa
merupakan unsur utama atau unsur pokok yang diterangkan (D). Unsur inti frasa
ini merupakan bagian yang tidak dapat dihilangkan, dan hanya terdiri atas satu
kata.
Contoh:
(1) baju hijau
Baju adalah D (diterangkan)
Hijau adalah M (menerangkan)
Unsur inti frasa baju hijau adalah baju, karena baju yang diterangkan, sedangkan hijau hanya menerangkan bahwa baju yang dimaksud
berwarna hijau, bukan berwarna lain.
Untuk membuktikan bahwa unsur inti frasa baju hijau adalah baju, coba perhatikan kalimat-kalimat berikut.
a. Kania memakai baju hijau. (berterima)
b. Kania memakai baju. (berterima)
c. Kania memakai hijau. (tidak berterima)
Oleh sebab itu kata yang tidak dapat dihilangkan dari
frasa baju
hijau adalah baju sehingga unsur intinya
adalah baju (D/diterangkan).
(2) sedang makan
Unsur inti frasa sedang makan ialah makan, karena kata yang tidak dapat dihilangkan dari frasa tersebut adalah makan, sedangkan sedang adalah keterangan aspek dan dapat dihilangkan.
Contoh penerapan:
a. Dimitar sedang makan ketika Yuni datang. (berterima)
b. Dimitar makan ketika Yuni datang. (berterima)
c. Dimitar sedang ketika Yuni datang. (tidak berterima)
Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa unsur inti frasanya
(D/diterangkan) adalah makan.
Catatan Penting!
1. Jika frasa terdiri atas kata benda + kata benda, unsur
intinya (D) adalah kata benda pertama.
Contoh : istana pasir
Contoh : istana pasir
Unsur intinya (D) adalah istana.
2. Jika frasa terdiri atas kata benda + kata selain kata
benda, unsur intinya adalah kata benda.
Contoh : adik kecil
Unsur intinya adalah adik.
3. Jika frasa berupa frasa panjang yang diawali kata
benda, unsur intinya adalah kata benda pertama.
Contoh: bibit pohon mangga pemberian Pak John.
Unsur intinya adalah bibit.
III. JENIS-JENIS
FRASA
Jenis-jenis frasa
terdiri atas:
a. Berdasarkan sifat
atau distribusi unsurnya, frasa terdiri atas:
1) Frasa eksosentris
Yakni frasa yang tidak memiliki inti frasa. Frasa ini
berciri selalu diawali dengan kata depan.
Contoh: di bumi, pada anaknya, ke pantai
2) Frasa endosentris
Yakni frasa yang memiliki inti frasa. Frasa ini terdiri
atas:
- Frasa endosentris
koordinatif, yakni frasa endosentris yang terdiri atas
unsur-unsur yang setara. Di antara unsur-unsurnya dapat disisipi kata dan/atau.
Contoh : kakak adik, suami istri, pembinaan dan pelaksanaan, belajar atau bekerja.
Contoh : kakak adik, suami istri, pembinaan dan pelaksanaan, belajar atau bekerja.
- Frasa endosentris
atributif, yakni frasa endosentris yang terdiri atas
unsur-unsur yang tidak setara, karena terdapat unsur inti dan unsur bukan inti
(atribut).
Contoh : halaman luas (halaman adalah unsur inti, luas adalah atribut), sedang tidur (sedang adalah atribut, tidur adalah unsur inti)
- Frasa endosentris
apositif, yakni frasa endosentris yang atributnya
berupa aposisi (keterangan tambahan).
Contoh :
Revi, temanku,
sangat rajin.
Revi adalah unsur inti
Temanku adalah aposisi
b. Berdasarkan unsur
pembentuknya, frasa terdiri atas:
1) Frasa setara
- Bersinonim, contohnya : aman
tenteram, riang gembira
- Berantonim, contohnya : adik
kakak, hitam putih, suami istri
2) Frasa bertingkat
- Berpola MD, contohnya : sangat
cantik, akan datang, telah ramai
- Berpola DM, contohnya : anak
baik, meja kayu
c. Berdasarkan jenis
kata pada unsur intinya, frasa terdiri atas :
1) Frasa nomina, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata benda
Contoh : gedung sekolah
2) Frasa verba, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata kerja
Contoh: telah belajar, sedang menyanyi
3) Frasa adjektiva, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata sifat
Contoh: sangat kecil, ramah sekali
4) Frasa adverbia, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata keterangan
Contoh : tadi sore, kemarin malam
5) Frasa preposisi, yaitu frasa yang unsur intinya berupa kata depan
Contoh : di pasar, ke pegunungan
d. Berdasarkan
maknanya, frasa terdiri atas:
1) Frasa biasa, yaitu frasa yang maknanya sesuai dengan kata pembentuknya, tidak
memunculkan makna baru.
Contoh : televisi berwarna, sudah makan
2) Frasa idiomatis, yaitu frasa yang maknanya bukan seperti pada kata pembentuknya, frasa ini
akan memunculkan makna baru
Contoh : kambing hitam, meja hijau
IV. KEAMBIGUAN FRASA
Keambiguan frasa dapat berkaitan dengan frasa idiomatis.
Frasa ambigu merupakan frasa yang memiliki makna ganda.
Untuk dapat menentukan makna frasa ambigu, konteks kalimat harus diperhatikan.
Makna frasa ambigu sangat tergantung pada konteks
kalimat.
Contoh : kambing hitam, meja hijau.
Frasa kambing hitam dapat bermakna :
(1) Kambing yang berwarna hitam
(2) Orang yang dituduh atau dipersalahkan
Frasa meja hijau dapat bermakna :
(1) Meja yang berwarna hijau
(2) Pengadilan
Makna (1) pada masing-masing frasa adalah makna lugas
atau bukan makna baru, makna yang sesuai dengan kata yang membentuknya sehingga
frasa dengan makna (1) tersebut merupakan frasa biasa.
Makna (2) pada masing-masing frasa adalah makna baru,
makna yang tidak dapat dilihat secara langsung dari kata yang membentuknya
sehingga frasa dengan makna (2) merupakan frasa idiomatis.