gambar dari SINI
Kata baku adalah kata-kata yang tulisan maupun cara
pengucapannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telah
dibakukan (EYD, tata bahasa baku, kamus).
Contoh paragraf terkait kata baku dan juga kata tidak
baku:
Pak Rudi adalah sosok yang ulet. Setiap hari, Pak Rudi bikin kursi meja yang berkwalitas dari kayu, dengan dibantu oleh empat orang pekerjanya. Kayaknya, keempat pekerjanya itu belum trampil. Walaupun Pak Rudi ngomong terus sambil memberi petunjuk, masih
saja mereka melakukan kesalahan. Oleh sebab itu, Pak Rudi bikin pecat dia punya pekerja.
Pada paragraf tersebut terdapat penggunaan kata-kata yang
tidak baku. Adapun ketidakbakuan
tersebut ditandai dengan penyimpangan hal-hal berikut:
1. Ejaan
Berkwalitas seharusnya
menjadi berkualitas
Trampil seharusnya menjadi terampil
2. Penggunaan kata
Bikin seharusnya menjadi membuat
Kayaknya seharusnya menjadi sepertinya, agaknya
Ngomong seharusnya menjadi berbicara
3. Susunan kalimat
Oleh sebab itu, Pak Rudi bikin pecat dia
punya pekerja.
Seharusnya menjadi ‘Oleh sebab itu, Pak Rudi memecat pekerjanya.’
Kata baku ditandai oleh penggunaan kata, frasa, kalimat,
bentuk kata, kalimat, serta ejaan yang tepat. Kata baku merupakan kata yang
kebenarannya diakui di kalangan masyarakat luas. Penulisan kata baku mengikuti
kaidah yang telah ditentukan.
Contoh kata baku dan kata tidak baku:
- analisis (kata baku) – analisa (kata tidak baku)
- asas (kata baku) – azas (kata tidak baku)
- cenderamata (kata baku) – cinderamata (kata tidak baku)
- hafal (kata baku) – hapal (kata tidak baku)
- hierarki (kata baku) – hirarki (kata tidak baku)
- insaf (kata baku) – insyaf (kata tidak baku)
- isteri (kata baku) – istri (kata tidak baku)
- kaidah (kata baku) – kaedah (kata tidak baku)
- nasihat (kata baku) – nasehat (kata tidak baku)
- prangko (kata baku) – perangko (kata tidak baku)
- risiko (kata baku) – resiko (kata tidak baku)
- standardisasi (kata baku) – standarisasi (kata tidak
baku)
- vila (kata baku) – villa (kata tidak baku)