gambar dari SINI
MEMAHAMI PANTUN
Pantun merupakan puisi lama dari Melayu yang cukup mengakar dan membudaya
dalam masyarakat, dalam pantun terkandung curahan hati yang lengkap. Pantun
mula-mula berawal dari Minangkabau. Pantun dapat dilagukan, dapat dipakai
sebagai ekspresi rasa kasih sayang, atau bahkan rasa suka dan duka.
Ciri-ciri pantun:
1. Satu bait terdiri atas empat baris
2. Tiap baris terdiri atas delapan hingga dua belas suku kata (atau empat
hingga lima kata)
3. Baris (larik) pertama dan kedua adalah sampiran
4. Baris ketiga dan keempat adalah isi
5. Bersajak a-b-a-b pada umumnya, namun pantun modern dapat bersajak
a-a-a-a
Contoh pantun:
Wisatawan datang
dari Perancis
Melihat-lihat Candi
Prambanan
Oleh karena waktu
sudah habis
Pidatonya saya
akhiri sekian
Contoh pantun modern (a-a-a-a):
Bukan kuda
sembarang kuda
Tapi kuda dari
Sumbawa
Bukan pemuda
sembarang pemuda
Tapi pemuda yang
giat bekerja
Jenis-jenis pantun:
1. Pantun berduka
cita
Contoh:
Anak nelayan
menangkap pari
Sampannya karan
dilanggar karang
Sungguh malang nasib
dirinya ini
Dompet hilang uang
melayang
2. Pantun bersuka
cita
Ayam jago ayam pujaan
Mencari batu ketemu
permata
Biar orang bilang
saya pelayan
Yang penting saya
selalu ceria
3. Pantun perkenalan
Matahari sinarnya kuning
Ditiup pohon daunnya
hijau
Wajah engkau selalu
terbayang
Bolehkah saya
berkenalan denganmu
4. Pantun
berkasih-kasihan
Tanam pohon sekitar
rumah
Rumah indah hijau
berseri
Senang rasanya pada
yang ramah
Tebar senyum
menyenangkan hati
5. Pantun perpisahan
Kalau ada sumur di
ladang
Boleh kita menumpang
mandi
Kalau ada umurku
panjang
Boleh kita berjumpa
lagi
6. Pantun nasihat
Tanam pohon tugas
kita
Generasi muda anak
bangsa
Jangan bakar hutan
kita
Hutan kita banyak
binatangnya
7. Pantun sindiran
Mawar merah ranum
berduri
Alang-alang tebar
pesona
Bagi engkau yang suka
iri
Siap-siap
tidak akan bahagia
8.
Pantun jenaka
Ada
gajah mandi di empang
Semut
meringis kerbau terpana
Siapa
sangka walaupun ia ompong
Suara
tawanya membuat diriku terpesona
Ada pantun yang
dalam satu bait hanya terdiri atas dua baris. Pantun yang demikian
dinamakan sebagai karmina. Baris
pertama berisi sampiran, baris kedua berisi isi.
Isi dari karmina
adalah tentang sindiran, atau bisa juga tentang nasihat.
Contoh:
Pinggan tak retak,
nasi tak dingin
Engkau tak hendak,
aku tak ingin
Dahulu loyang
sekarang besi
Dahulu sayang
sekarang benci
Makan mentimun di
depan gua
Duduk melamun tiada
guna
Banjar menanam padi
Belajar menjadi
pandai
---------------------------------------
MEMAHAMI DRAMA
Drama adalah tiruan kisah kehidupan (kisah lakuan) yang
dipentaskan. Drama pertama kali muncul di Yunani Kuno lebih kurang 6000 SM.
Istilah ‘drama’ berasal dari kata ‘dramai’ yang artinya berbuat menirukan suara
kejadian.
Contoh Judul Drama:
- Dokter Bisma oleh Idrus
- San Pek Eng Tai oleh Riantiarno
- Ken Arok dan Ken Dedes oleh Yamin
Unsur-unsur drama, yakni:
1. Tema
Adalah ide dasar suatu drama yang akan disampaikan. Tema merupakan titik
tolak bagi penulis drama untuk menulis cerita.
Tema terbagi atas dua, yakni tema
mayor (tema utama), serta tema minor
(tema tambahan atau tema pendukung dari tema utama).
2. Alur atau plot
Adalah rangkaian peristiwa yang membentuk drama yang disusun secara logis.
Menurut sifatnya, alur
dapat dibagi menjadi:
a) Alur longgar
Disebut alur longgar apabila sebagian alur ditinggalkan, keutuhan cerita
tidak terganggu.
b) Alur ketat
Disebut alur ketat apabila sebagian alur ditinggalkan, keutuhan cerita
menjadi terganggu.
Menurut susunan pengisahannya, alur
dibedakan menjadi:
a) Alur maju atau progresif
Adalah alur yang jalinan peristiwanya mulai dari awal hingga akhir cerita
berjalan teratur atau runtut.
b) Alur mundur atau regresif
Adalah alur yang menceritakan peristiwa masa lampau. Alur ini kerap
disamakan dengan alur flash black
yang menempatkan akhir cerita di awal cerita, kemudian kembali ke masa lampau.
c) Alur campuran
Adalah alur yang menceritakan peristiwa masa kini hingga masa depan, namun
juga memuat peristiwa masa lampau.
d) Alur klimaks
Adalah alur yang susunan peristiwanya menanjak, berangkat dari peristiwa
biasa, lalu semakin meningkat hingga menjadi suatu peristiwa penting.
e) Alur antiklimaks
Adalah alur yang susunan peristiwanya cenderung menurun, mulai dari puncak
konflik lalu menurun menuju peleraian masalah.
f) Alur kronologis
Adalah alur yang susunan peristiwanya berjalan sesuai dengan urutan waktu.
Adapun urutan alur, yakni:
1) Awal (Exposition) : Pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya;
2) Tikaian (Inciting Force/ Ricing Action) : Mulai terjadi konflik di
antara tokoh-tokoh pelaku.
3) Gawatan/rumitan (Crisis) : Konflik tokoh-tokoh semakin seru;
4) Puncak (Climax) : Konflik paling memanas atau puncak konflik di antara
tokoh-tokohnya;
5) Leraian (Falling Action) : Saat peristiwa atau konflik semakin reda dan
perkembangan alur mulai terungkap;
6) Akhir (Conclusion) : Seluruh peristiwa atau konflik selesai.
Bagian akhir terbagi atas tiga macam, yakni:
- Akhir cerita membahagiakan (denaument)
- Akhir cerita menyedihkan (catastroph)
- Akhir cerita bersifat terbuka (solution), pembaca dapat berimajinasi
sendiri.
3. Amanat
Adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis drama.
4. Tokoh
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam drama
Berdasarkan jenisnya, ada
dua macam tokoh:
a. Tokoh utama atau tokoh sentral
Tokoh utama adalah tokoh yang membawakan tema, dan memegang banyak peranan
dalam drama.
b. Tokoh
tambahan atau tokoh pembantu
Tokoh tambahan adalah tokoh yang mendampingi karakter
utama, dan tidak digambarkan secara detail oleh penulis drama.
Berdasarkan
perannya, ada dua macam tokoh:
a. Protagonis : tokoh
yang mengangkat tema.
b. Antagonis : tokoh
yang memberi konflik pada tema dan biasanya berlawanan dengan karakter
protagonis. (tokoh antagonis belum tentu jahat).
c. Tritagonis : tokoh
yang muncul di antara tokoh protagonis dan antagonis.
Berdasarkan
perubahannya, ada dua macam tokoh:
a. Tokoh statis : tokoh
yang tidak mengalami perubahan kepribadian dari awal sampai akhir drama.
b. Tokoh dinamis : tokoh
yang mengalami perubahan kepribadian. Tokoh ini umumnya dibuat semirip mungkin
dengan manusia sesungguhnya, terdiri atas sifat dan kepribadian yang kompleks.
5) Karakterisasi
Karakterisasi adalah perwatakan tokoh dalam drama.
6) Latar
Latar adalah unsur dalam cerita yang menunjukkan di mana,
bagaimana, dan kapan peristiwa dalam suatu cerita itu berlangsung. Latar
berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana pada drama.
Macam latar, yakni:
a) Latar tempat
atau latar geografis : latar yang berkaitan dengan tempat
kejadian di dalam drama;
b) Latar waktu adalah
hal-hal yang berkaitan dengan masalah historis;
c) Latar suasana atau
latar sosial adalah latar yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
7) Babak
Babak drama terdiri atas :
a. Prolog (adegan pembukaan)
b. Dialog (percakapan antartokoh)
c. Epilog (adegan terakhir atau penutup)
8) Blocking
Blocking adalah gerak perpindahan para pemain drama
9) Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis adalah rambu-rambu yang dicantumkan oleh penulis naskah
drama sebagai penuntun penafsiran untuk orang yang akan memerankan drama
tersebut.
Petunjuk teknis drama terdiri atas:
- Adegan
- Profil Tokoh Cerita
- Penulis Naskah
- Produserial
- Penyutradaraan
- Penata Lampu dan Tata Lampu
- Penata Musik dan Tata Musik
- Penata Panggung dan Tata Panggung
- Daftar Properti
10) Penikmat drama
Penikmat drama adalah orang yang menyaksikan drama (penonton).